Misteri Bunga Tahi Ayam: Mengungkap Asal Usul Nama Unik Tanaman Ini

Irina Zafaya
3 min readMay 10, 2024

--

Melihat bentuk dan warna uniknya yang menyerupai tahi ayam, bunga ini mendapat nama yang cukup aneh dan menggelitik rasa ingin tahu — “bunga tahi ayam”. Namun di balik penamaan kocak tersebut, terselip misteri menarik tentang asal-usulnya.

Bunga tahi ayam, dengan kelopak berwarna putih gading dengan totol-totol cokelat di tengahnya, memang mirip sekali dengan bentuk tahi ayam. Penamaan ini bukan tanpa alasan, melainkan menggambarkan penampilan visualnya yang khas. Pola bintik-bintik dan warnanya mencerminkan kemiripan yang cukup mencolok.

Selain penampilan fisiknya yang menggelikan, asal-usul penamaan bunga ini juga menarik untuk diungkap. Adakah legenda atau cerita rakyat di balik penamaan jenaka itu? Atau mungkin ada penjelasan lain berdasarkan bahasa daerah setempat? Kita akan mencari tahu alasan di balik dinamai “bunga tahi ayam”.

Terlepas dari namanya yang nyeleneh, bunga ini memiliki klasifikasi ilmiah dengan nama latin tersendiri dalam dunia botani. Mempelajari nama ilmiahnya bisa memberi gambaran lebih luas tentang karakteristik dan taksonomi tanaman ini.

Baca juga: Manfaat Bunga Sedap Malam: Kesehatan, Kecantikan, dan Kesejahteraan

Sejarah dan Legenda di Balik Penamaan

Ada beberapa teori yang menjelaskan asal muasal penamaan unik “bunga tahi ayam”. Salah satunya berakar dari legenda lokal yang telah diturunkan dari mulut ke mulut selama berabad-abad.

Menurut sebuah dongeng rakyat, konon pada zaman dahulu ada seorang petani yang sedang membajak sawahnya. Sang petani sangat pelit dan tidak suka memberi makan ayam-ayam peliharaannya. Suatu hari, seekor ayam kelaparan hingga buang air besar di tengah sawah. Tak disangka, dari tahi ayam tersebut tumbuh bunga cantik dengan totol-totol cokelat seperti bintik tahi ayam. Sejak saat itu, bunga tersebut dijuluki “bunga tahi ayam” sebagai pengingat akan kejadian ajaib sekaligus nasehat agar tidak berlaku kikir.

Teori lain menyebutkan bahwa penamaan ini terkait dengan bahasa atau dialek setempat. Di beberapa daerah, istilah “tahi ayam” sebenarnya merujuk pada warna dan pola bintik-bintik cokelat yang mirip dengan bagian tengah bunga tersebut. Jadi bukan berarti bunga itu tumbuh dari tahi ayam secara harfiah.

Terlepas dari asal-usulnya, legenda bunga tahi ayam ini tetap menjadi cerita rakyat yang menarik dan menghibur. Meski penamaan terdengar lucu, ia justru merefleksikan kekayaan budaya lokal dan cara masyarakat menamakan tanaman berdasarkan penampilan visualnya.

Makna Simbolis dalam Budaya Lokal

Di balik nama kocaknya, bunga tahi ayam juga memiliki makna simbolis dalam budaya lokal setempat. Bagi masyarakat pedesaan, bunga ini dianggap membawa keberuntungan dan kemakmuran.

Konon, menemukan bunga tahi ayam yang tumbuh liar di area persawahan atau ladang diyakini sebagai pertanda bagus. Hal ini diasosiasikan dengan kesuburan tanah dan hasil panen yang melimpah. Dalam kepercayaan tradisional, bunga ini dianggap mampu menyuburkan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh subur.

Tidak heran jika bunga tahi ayam kerap digunakan dalam ritual atau upacara adat terkait pertanian. Masyarakat desa biasa meletakkan bunga ini di pematang sawah atau dekat area tanaman sebagai bentuk penghormatan kepada Dewi Kesuburan. Mereka percaya bahwa bunga ini dapat mengundang berkah agar tanaman tumbuh sehat dan menghasilkan panen raya.

Selain itu, bunga tahi ayam juga dipercaya dapat melindungi area pertanian dari hama dan penyakit tanaman. Beberapa dukun kebanyakan meracik ramuan obat tradisional dengan memasukkan kelopak bunga ini ke dalamnya.

Meski terdengar aneh, namun bagi masyarakat lokal bunga tahi ayam memiliki tempat istimewa dalam warisan budaya. Simbol-simbol kemakmuran dan perlindungan yang melekat padanya menjadikan bunga ini bernilai lebih dari sekadar penamaan uniknya.

Klasifikasi Ilmiah dan Nama Latin

Di balik nama kocaknya “bunga tahi ayam”, tanaman ini memiliki nama ilmiah dalam dunia botani dan taksonomi tumbuhan. Secara ilmiah, bunga tahi ayam dikenal dengan nama latin Tropaeolum majus.

Nama genus “Tropaeolum” berasal dari bahasa Yunani “tropaion” yang berarti trofi atau piala. Ini merujuk pada bentuk kelopak bunga yang menyerupai piala atau terompet. Sedangkan “majus” adalah spesies yang menunjukkan bunga berukuran besar dibandingkan spesies Tropaeolum lainnya.

Bunga tahi ayam termasuk ke dalam familia Tropaeolaceae. Familia ini terdiri dari sekitar 90 spesies herba yang sebagian besar berasal dari Amerika Selatan. Tropaeolum majus sendiri merupakan tanaman asli dari pegunungan Andes di Peru dan Bolivia.

Dalam klasifikasi ilmiah, bunga tahi ayam diklasifikasikan sebagai berikut:

  • Kerajaan: Plantae
  • Divisi: Magnoliophyta
  • Kelas: Magnoliopsida
  • Ordo: Brassicales
  • Familia: Tropaeolaceae
  • Genus: Tropaeolum
  • Spesies: Tropaeolum majus

Jadi meski disebut “bunga tahi ayam” secara lokal, nama ilmiahnya cukup berbeda dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang asal-usul, karakteristik, dan klasifikasi botani tanaman ini dalam skala global.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Irina Zafaya
Irina Zafaya

Written by Irina Zafaya

0 Followers

Seorang gadis biasa yang suka menulis saja... yuuk gabung bersamaku dan berbagi sesuatu bermanfaat.

No responses yet

Write a response